Jumat, 21 September 2012

Injil Vs Quran, siapa berdusta?


Artikel membandingkan konteks isi dua kitab suci besar dari dua agama terbesar di dunia pada saat ini barangkali cenderung bermuatan sara, tetapi hal ini harus ditulis, untuk dapat memberikan informasi terpercaya mengenai dua buah kitab penuntun dua agama terbesar yaitu (Kriten+Katolik) dan Islam, agar setiap pemeluk dua agama tersebut dapat menerima informasi yang benar tanpa ada sesuatu yang disembunyikan untuk maksud-maksud yang kurang terpuji. Sedapat mungkin saya akan menghindari kalimat-kalimat fitnah, dan untuk itulah maka saya membuka artikel ini untuk diskusi secara sehat. Kita menyadari bahwa menipu diri sendiri adalah perbuatan bodoh yang hanya akan merugikan diri sendiri kelak di Hari Penghakiman, ketika kita semua harus menghadapi tahta Pengadilan Allah di Hari Kiamat. Misalnya, kalau setelah membaca artikel ini Anda yang memeluk agama tertentu, seperti mendapat pencerahan baru, seperti dibuka mata hati Anda bahwa ternyata yang selama ini Anda ikuti adalah sesuatu pengajaran yang kurang tepat, tetapi demi menjaga harga diri atau kelompok Anda, lalu bersikukuh untuk bertahan dengan Agama Anda, maka itu adalah HAK AZASI Anda sendiri. Hanya, jika ternyata pilihan Anda untuk bersikukuh pada sebuah dogma yang salah, sehingga kelak Anda tidak memenuhi kwalifikasi untuk boleh masuk Sorga, oleh sebab Anda salah menentukan pilihan agama itu, maka itu akan menjadi tanggung jawab Anda sendiri. Tetapi jika Anda mau jujur dengan hati nurani, lalu berani mengambil sebuah langkah penting, DEMI MASA DEPAN Anda sendiri dalam kehidupan kekal, maka kami merasa senang. Saya harus menulis artikel ini, sebab adalah dosa jika menyimpan kebenaran dari orang-orang yang memerlukannya.

Injil Vs Quran Soal Pembalasan, Siapa Berdusta?

Qs 5:38
Artinya:
Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya (sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.


Membaca ayat tersebut tahulah kita, bahwa menurut Al Quran, orang beriman diperintah untuk melakukan pembalasan terhadap seseorang yang melakukan dosa tertentu, dan sebagai contoh kasus adalah mengenai seseorang yang berdosa mencuri, dimana Allah memerintahkan untuk memotong tangan keduanya sebagai pembalasan dan siksaan dari Allah. Sementara itu, Quran mengajarkan tentang Hari Pembalasan (Qs 1:4; Qs 3:161 dll), yakni hari kiamat dimana setiap orang menerima entah ganjaran entah hukuman, sesuai apa yang mereka telah kerjakan.
Bagaimana dengan Alkitab?

Kitab Musa mengajarkan  tentang hukuman untuk pembunuh, dimana pembunuhan yang dilakukan secara sengaja, apalagi terencana, maka hukumannya adalah hukuman mati. Lalu sepasang pelaku zinah, yaitu berhubungan sex padahal bukan suami/isterinya, maka hukumannya adalah: mati. Masih banyak contoh kasus lain di dalam Alkitab Perjanjian Lama dimana TUHAN memerintahkan menghukum pelaku-pelaku dosa tertentu dengan hukuman-hukuman tertentu juga.
Untuk kasus dosa mencuri, maka di Kitab Taurat juga ada hukumannya, tetapi bukan dengan memotong kedua tangan si pencuri, melainkan dengan mengembalikan sebesar 4 atau 5 kali lipat dari barang atau binatang yang dia curi.
Keluaran  22:1 
"Apabila seseorang mencuri seekor lembu atau seekor domba dan membantainya atau menjualnya, maka ia harus membayar gantinya, yakni lima ekor lembu ganti lembu itu dan empat ekor domba ganti domba itu."

Untuk kasus berzina:


Maaf, sebelum artikel selesai, maka untuk sementara Anda belum dapat memberikan komentar untuk artikel ini. Harap maklum.