Sabtu, 22 September 2012

Injil Vs Quran Soal Pembalasan, siapa berdusta?

Qs 5:38


Artinya:
Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya (sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

Membaca ayat tersebut tahulah kita, bahwa menurut Al Quran, orang beriman diperintah untuk melakukan pembalasan terhadap seseorang yang melakukan dosa tertentu, dan sebagai contoh kasus adalah mengenai seseorang yang berdosa mencuri, dimana Allah memerintahkan untuk memotong tangan keduanya sebagai pembalasan dan siksaan dari Allah. Sementara itu, Quran mengajarkan tentang Hari Pembalasan (Qs 1:4; Qs 3:161 dll), yakni hari kiamat dimana setiap orang menerima entah ganjaran entah hukuman, sesuai apa yang mereka telah kerjakan.

Bagaimana dengan Alkitab?

Kitab Musa mengajarkan  tentang hukuman untuk pembunuh, dimana pembunuhan yang dilakukan secara sengaja, apalagi terencana, maka hukumannya adalah hukuman mati. Lalu sepasang pelaku zinah, yaitu berhubungan sex padahal bukan suami/isterinya, maka hukumannya adalah: mati. Masih banyak contoh kasus lain di dalam Alkitab Perjanjian Lama dimana TUHAN memerintahkan menghukum pelaku-pelaku dosa tertentu dengan hukuman-hukuman tertentu juga.

Untuk kasus dosa mencuri, maka di Kitab Taurat juga ada hukumannya, tetapi bukan dengan memotong kedua tangan si pencuri, melainkan dengan mengembalikan sebesar 4 atau 5 kali lipat dari barang atau binatang yang dia curi.

Keluaran  22:1 
"Apabila seseorang mencuri seekor lembu atau seekor domba dan membantainya atau menjualnya, maka ia harus membayar gantinya, yakni lima ekor lembu ganti lembu itu dan empat ekor domba ganti domba itu."

Untuk kasus berzina:

Imamat  20:10 
Bila seorang laki-laki berzinah dengan isteri orang lain, yakni berzinah dengan isteri sesamanya manusia, pastilah keduanya dihukum mati, baik laki-laki maupun perempuan yang berzinah itu.

Untuk kasus dosa berzinah, taurat mengajarkan pembalasan, begitu juga kasus pencurian, hanya saja bentuk hukumannya yang berbeda. Dalam tradisi Islam, sesuai Quran dan sunnah nabi, maka pembalasan (hukuman) untuk kasus berzinah lebih ringan, hanya dihukum cambuk (dera) sekian kali (100 x ?), sementara di Taurat dengan hukuman mati. Namun untuk kasus pencurian, pembalasan (hukuman) di Quran lebih berat, yaitu potong kedua tangan, dibandingkan Taurat yang "hanya" mengembalikan sebanyak 4 atau 5 kali dari nilai benda yang dicuri.

Itulah kesedikit miripan hukum balas membalas antara Al Quran dengan Taurat. Lalu bagaimana dengan Injil? Injil adalah kabar baik, dan yang disebut dengan Kitab Injil terutama adalah keempat Kitab, yaitu : Matius, Markus, Lukas dan Yohanes yang mengisahkan Yesus Kristus dari sejak turun-Nya ke bumi menjadi manusia melalui rahim perawan Maria, hingga kebangkitan Yesus Kristus, lalu kenaikan-Nya ke sorga. Tetapi juga kitab atau surat-surat lain yang termasuk di dalam Kitab Perjanjian Baru.

Apakah Injil mengajarkan pembalasan terhadap perbuatan dosa seseorang?

Apakah kata Yesus tentang seseorang yang berbuat jahat kepada kita? Dibalaskah?

Matius 5:43-44
43 Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.
44 Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.

Di ayat 43, Yesus mengingatkan tentang salah satu perintah Taurat, yakni untuk mengasihi sesama kita, tetapi membenci musuh kita, itulah perintah Taurat. Namun di ayat 44 Yesus mengajarkan suatu PERINTAH BARU, yang dengan itu menggantikan Taurat. Jika Taurat mengajarkan pembalasan, maka Yesus mengganti dengan kasih dan pengampunan, dan doa buat musuh.  Ini adalah sebuah contoh kasus, dimana sebuah hukum Taurat digantikan dengan hukum Kasih oleh Tuhan Yesus.

Bagaimana dengan kasus pencurian? Apakah yang diajarkan Injil mengenai pencurian?

Efesus  4:28
Orang yang mencuri, janganlah ia mencuri lagi, tetapi baiklah ia bekerja keras dan melakukan pekerjaan yang baik dengan tangannya sendiri, supaya ia dapat membagikan sesuatu kepada orang yang berkekurangan.

Pengajaran Paulus itu sungguh mewakili prinsip hukum kasih. Orang yang mencuri adalah orang yang secara diam-diam mengambil hak orang lain, merugikan orang lain. Apa yang diajarkan Paulus? Supaya seorang dengan profesi pencuri "jangan mencuri lagi", artinya: BERTOBAT, lalu bekerja keras dan "melakukan pekerjaan tangan yang baik", artinya: bekerja secara halal, kemudian "membagikan sesuatu kepada orang yang berkekurangan", artinya: memberikan haknya kepada orang lain. Jadi inilah yang diajarkan Paulus: pencuri yang sebelumnya mengambil hak orang lain, supaya bertobat, artinya berhenti dari dosanya itu, dan gantian memberikan haknya kepada orang lain.  Inilah konsep penanganan kasus pencurian di dalam Injil.

Lantas bagaimana dengan kasus perzinahan?

Kita ikuti sebuah kisah bagaimana Yesus menghadapi seorang perempuan berzinah.

Yohanes 8:1-11
1 tetapi Yesus pergi ke bukit Zaitun.
2 Pagi-pagi benar Ia berada lagi di Bait Allah, dan seluruh rakyat datang kepada-Nya. Ia duduk dan mengajar mereka.
3 Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada-Nya seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah.
4 Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah lalu berkata kepada Yesus: "Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah.
5 Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?"
6 Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Dia, supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis dengan jari-Nya di tanah.
7 Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Ia pun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu."
8 Lalu Ia membungkuk pula dan menulis di tanah.
9 Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu yang tetap di tempatnya.
10 Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: "Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?"
11 Jawabnya: "Tidak ada, Tuhan." Lalu kata Yesus: "Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang."

Menurut Taurat, wanita yang berbuat zinah itu seharusnya dibunuh mati, akan tetapi Yesus tidak menghukum perempuan tersebut, apakah perbuatan Yesus itu bukan melanggar Taurat?

Sama sekali tidak.

Kitab taurat mengajarkan tentang dosa dan hukuman akibat dosa. Taurat mengajarkan dosa2 tertentu yang dapat dihapus atau ditutupi dengan melakukan korban penebus salah. Bentuk korban penebus salah biasanya adalah seekor kambing jantan atau lembu jantan yang disembelih dengan cara-cara tertentu sesuai Taurat. Dengan korban penebus salah itu, maka dosa seseorang dapat ditebus, dihapus, diampuni. Itulah aturan taurat. Tanpa adanya korban penebus salah, maka dosa seseorang tetap ada, yang harus diperhitungkan di hari penghakiman.

Pembaca yang berbahagia, ada sebuah fenomena yang terjadi soal korban penebus dosa menurut taurat.

Yang berbuat dosa itu manusia, tetapi yang menebus dosa itu binatang: kambing, lembu dst. Ini mengajarkan apa?  Iniadalah substitusi, penggantian. Yang berdosa manusia, tetapi yang harus mati seekor domba, tetapi itulah ATURAN TAURAT, dan adalah hak Tuhan untuk memberlakukan sebuah aturan, sebab Tuhan lah pencipta, dan pemilik alam semesta. Dia lah Tuan, dan manusia adalah hamba-Nya.

Namun ada dosa-dosa tertentu dalam hukum taurat yang tidak dapat ditebus dengan darah binatang, misalnya setiap dosa yang setimpal dengan hukuman mati, seperti contoh: kasus perzinahan, seperti kasus wanita di Yohanes 8:1-11 di atas. Menurut Taurat, wanita itu harus mati untuk membayar dosa berzinahnya, tetapi kenyataannya, wanita itu dibiarkan hidup oleh Yesus. Lho, apakah wanita itu tidak berhutang hukuman? Sejali-kali tidak.

Yesus adalah Mesias yang dijanjikan. Yesus mengaku bahwa diri-Nya adalah Mesias (Yohanes 4:25-26).

Kitab Nabi Yesaya menuliskan apa saja diantaranya yang akan dilakukan/dijalani oleh Mesias di dunia ini, dalam ayat-ayat berikut ini:

Yesaya 53:7-12
7 Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya.
8 Sesudah penahanan dan penghukuman ia terambil, dan tentang nasibnya siapakah yang memikirkannya? Sungguh, ia terputus dari negeri orang-orang hidup, dan karena pemberontakan umat-Ku ia kena tulah.
9 Orang menempatkan kuburnya di antara orang-orang fasik, dan dalam matinya ia ada di antara penjahat-penjahat, sekalipun ia tidak berbuat kekerasan dan tipu tidak ada dalam mulutnya.
10 Tetapi TUHAN berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan. Apabila ia menyerahkan dirinya sebagai korban penebus salah, ia akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut, dan kehendak TUHAN akan terlaksana olehnya.
11 Sesudah kesusahan jiwanya ia akan melihat terang dan menjadi puas; dan hamba-Ku itu, sebagai orang yang benar, akan membenarkan banyak orang oleh hikmatnya, dan kejahatan mereka dia pikul.
12 Sebab itu Aku akan membagikan kepadanya orang-orang besar sebagai rampasan, dan ia akan memperoleh orang-orang kuat sebagai jarahan, yaitu sebagai ganti karena ia telah menyerahkan nyawanya ke dalam maut dan karena ia terhitung di antara pemberontak-pemberontak, sekalipun ia menanggung dosa banyak orang dan berdoa untuk pemberontak-pemberontak.

Mesias akan dianiaya (ayat 7), akan mati (ayat 8), akan menyerahkan diri-Nya sebagai korban penebus salah (ayat 10), akan memikul kejahatan, artinya: menjalani hukuman (ayat 11), akan menyerahkan nyawa-Nya ke dalam maut, dan menanggung dosa banyak orang (ayat 12). Itulah hal-hal yang akan dialami oleh Mesias, dan Yesus membuktikan diri-Nya sudah menjalani apa yang harus dialami oleh Mesias.

Salah satu penjabaran dari "korban penebus salah" adalah menjalani hukuman mati dari orang yang berdosa setimpal dengan hukuman mati, seperti kasus wanita berzinah dalam Yohanes 8:1-11. Sekian lama sesudah kisah itu, maka Yesus menjalani hukuman mati di kayu salib. Hukuman mati yang seharusnya dijalani oleh wanita berzinah itu, telah dijalani oleh Yesus di kayu salib, atau jika kita bicara dalam konteks waktu ketika Yesus sedang menghadapi wanita berzinah itu, maka pada waktu itu Yesus AKAN menjalani hukuman mati wanita tersebut. Karena itulah maka Yesus membebaskan wanita pendosa tersebut, sebab Dia yang akan menjalani hukuman mati itu kelak di kayu salib.

Yesus mengajarkan tentang kasih, supaya berdoa untuk orang yang menganiaya kita. Yesus sama sekali tidak pernah mengajarkan kita membalas kejahatan dengan kejahatan, atau membalas kejahatan dengan sebuah hukuman. Paulus mengingatkan bahwa kita tidak berhak membalas dendam.

Ibrani  10:30 
Sebab kita mengenal Dia yang berkata: "Pembalasan adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan." Dan lagi: "Tuhan akan menghakimi umat-Nya."

Pernyataan Paulus itu didasarkan pada ayat ini:

Ulangan 32:35-36
35 Hak-Kulah dendam dan pembalasan, pada waktu kaki mereka goyang, sebab hari bencana bagi mereka telah dekat, akan segera datang apa yang telah disediakan bagi mereka.
36 Sebab TUHAN akan memberi keadilan kepada umat-Nya, dan akan merasa sayang kepada hamba-hamba-Nya; apabila dilihat-Nya, bahwa kekuatan mereka sudah lenyap, dan baik hamba maupun orang merdeka sudah tiada.

Nah, Al Quran mengajarkan pembalasan kepada pelaku dosa, sedangkan Injil mengajarkan "JANGAN MEMBALAS", tetapi berdoa buat yang menganiaya kita. Karena pembalasan adalah HAK TUHAN.

Yang satu memerintahkan untuk melakukan PEMBALASAN dan HUKUMAN (Quran).
Yang lain memerintahkan untuk tidak melakukan PEMBALASAN dan HUKUMAN (Injil).

Nah, siapa berdusta? Siapa mewakili isi hati Allah?

4 komentar:

  1. yesus diutus tidak untuk meniadakan apa yang telah diutus kepada musa... tpi kok malah sebaliknya....

    BalasHapus
  2. Tentang perzinaan di dalam Al-Quran disebutkan di dalam ayat-ayat berikut; Al Israa’ 17:32, Al A’raaf 7:33, An Nuur 24:26. Dalam hukum Islam, zina akan dikenakan hukum rajam.( dilempari pake batu hingga mati ) tapi yang melakukan seperti yg dikatakan yesus yaitu org yg tidak memiliki dosa. mana ada org yg tidak punya dosa.
    didalam injil ada tuh hukum potong tangan.
    Matius 5:29-30 --- 5:29 Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka. 5:30 Dan jika tanganmu yang kanan menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa dari pada tubuhmu dengan utuh masuk neraka.

    BalasHapus
  3. Wah bisa berat kalo semua hukum dunia dihilangkan karena semua hukuman adalah hak Tuhan, kalo semua negara berhukum seperti hukum perjanjian baru, enak banget tuh para maling, koruptor, pemerkosa, pembunuh, perampok, dll, bis bebas berbuat tanpa dihukum didunia, tingkat kriminalistas nya kaya apa ya? Ini pasti agama bikinan paulus

    BalasHapus
  4. 1Xbet - Horse Racing | Horse Racing at 1xbet!
    1Xbet columbia titanium is titanium legs the best titanium build for kodi online horse racing betting 1xbet 먹튀 site titanium hair trimmer as seen on tv in the world. Get the best odds & offers & fastest payouts.

    BalasHapus