Minggu, 23 September 2012

Penebusan Dosa


Setiap dosa yang tidak memperoleh pengampunan dosa dari Tuhan Allah, maka di kelak kemudian hari akan diperhitungkan sebagai hutang dosa yang harus dibayar dengan menjalani hukuman di neraka. Kitab Taurat mengatur tata cara melakukan upacara Korban Penebus Salah atau Korban Penebus Dosa yang tujuannya adalah untuk menghapus dosa seseorang, baik yang berdosa secara sengaja maupun dosa yang tidak disengaja. Materi korban bisa berupa seekor lembu, kambing, domba, burung merpati, burung tekukur ataupun tepung gandum terbaik. Ritual korban penebus salah harus dilakukan atau dipimpin oleh seorang Imam Tuhan yang bertugas. Setelah ritual korban penebus salah selesai dilakukan, maka sesuai Hukum Taurat, dosa atau kesalahan orang tersebut sudah dihapuskan atau sudah memperoleh pengampunan dosa.

Baik umat Kristen maupun Islam tentu mengetahui bahwa TUHAN memberikan Hukum Taurat kepada nabi Musa yang Dia wahyukan kepada Musa secara langsung di kemah pertemuan, "muka dengan muka" dimana TUHAN berfirman, Musa mendengar kemudian mencatat perintah TUHAN yang kemudian dikenal sebagai Hukum Taurat. Orang Israel memahami benar Hukum Taurat, orang Kristen yang mempelajari Kitab Musa juga mengerti isi Hukum Taurat, akan tetapi kebanyakan umat Islam sangat sedikit memiliki pemahaman tentang Hukum Taurat, karena muslim cenderung lebih mempercayai Al Quran sebagai sesuatu yang sudah sempurna, walaupun Al Quran sangat miskin sekali berisi pengetahuan tentang Hukum Taurat.

DI AYAT MANA DIATUR KORBAN PENEBUS SALAH

Kitab Imamat salah satu Kitab Musa yang mengatur tata cara melakukan ritual Korban Penebus Salah, misalnya di dalam pasal 5 dari Kitab Imamat.

Jika seseorang melakukan kesalahan dalam salah satu perkara, maka pertama-tama harus mengakui dosa yang diperbuatnya itu (Imamat 5:5), lalu ia wajib mempersembahkan korban penebus salah.

Selengkapnya:

Imamat 5:5-11,13
5 Jadi apabila ia bersalah dalam salah satu perkara itu, haruslah ia mengakui dosa yang telah diperbuatnya itu,
6 dan haruslah ia mempersembahkan kepada TUHAN sebagai tebusan salah karena dosa itu seekor betina dari domba atau kambing, menjadi korban penghapus dosa. Dengan demikian imam mengadakan pendamaian bagi orang itu karena dosanya.
7 Tetapi jikalau ia tidak mampu untuk menyediakan kambing atau domba, maka sebagai tebusan salah karena dosa yang telah diperbuatnya itu, haruslah ia mempersembahkan kepada TUHAN dua ekor burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati, yang seekor menjadi korban penghapus dosa dan yang seekor lagi menjadi korban bakaran.
8 Haruslah ia membawanya kepada imam, dan imam itu haruslah lebih dahulu mempersembahkan burung untuk korban penghapus dosa itu. Dan haruslah ia memulas kepalanya pada pangkal tengkuknya, tetapi tidak sampai terpisah.
9 Sedikit dari darah korban penghapus dosa itu haruslah dipercikkannya ke dinding mezbah, tetapi darah selebihnya haruslah ditekan ke luar pada bagian bawah mezbah; itulah korban penghapus dosa.
10 Yang kedua haruslah diolahnya menjadi korban bakaran, sesuai dengan peraturan. Dengan demikian imam mengadakan pendamaian bagi orang itu karena dosa yang telah diperbuatnya, sehingga ia menerima pengampunan.
11 Tetapi jikalau ia tidak mampu menyediakan dua ekor burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati, maka haruslah ia membawa sebagai persembahannya karena dosanya itu sepersepuluh efa tepung yang terbaik menjadi korban penghapus dosa. Tidak boleh ditaruhnya minyak dan dibubuhnya kemenyan di atasnya, karena itulah korban penghapus dosa.
13 Dengan demikian imam mengadakan pendamaian bagi orang itu karena dosanya dalam salah satu perkara itu, sehingga ia menerima pengampunan.

JIKA KORBAN PENEBUS SALAH BERUPA SEEKOR LEMBU

Imamat 8:1-
1 TUHAN berfirman kepada Musa:
2 "Panggillah Harun dan anak-anaknya bersama-sama dengan dia, dan ambillah pakaian-pakaian, minyak urapan, dan lembu jantan korban penghapus dosa, dua domba jantan dan bakul berisi roti yang tidak beragi,
3 lalu suruhlah berkumpul segenap umat ke depan pintu Kemah Pertemuan."
4 Musa melakukan seperti yang diperintahkan TUHAN kepadanya, lalu berkumpullah umat itu di depan Kemah Pertemuan.
5 Berkatalah Musa kepada umat itu: "Inilah firman yang diperintahkan TUHAN untuk dilakukan."
6 Lalu Musa menyuruh Harun dan anak-anaknya mendekat, dan dibasuhnyalah mereka dengan air.
7 Sesudah itu dikenakannyalah kemeja kepadanya, diikatkannya ikat pinggang, dikenakannya gamis, dikenakannya baju efod, diikatkannya sabuk baju efod dan dikebatkannya sabuk itu kepadanya.
8 Dikenakannyalah tutup dada kepadanya dan dibubuhnya di dalam tutup dada itu Urim dan Tumim.
9 Kemudian ditaruhnyalah serban di kepalanya, dan di atas serban itu di sebelah depan ditaruhnyalah patam emas, yakni jamang yang kudus, seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa.
10 Musa mengambil minyak urapan, lalu diurapinyalah Kemah Suci serta segala yang ada di dalamnya dan dikuduskannya semuanya itu.
11 Dipercikkannyalah sedikit dari minyak itu ke mezbah tujuh kali dan diurapinya mezbah itu serta segala perkakasnya, dan juga bejana pembasuhan serta alasnya untuk menguduskannya.
12 Kemudian dituangkannya sedikit dari minyak urapan itu ke atas kepala Harun dan diurapinyalah dia untuk menguduskannya.
13 Musa menyuruh anak-anak Harun mendekat, lalu dikenakannyalah kemeja kepada mereka, diikatkannya ikat pinggang dan dililitkannya destar, seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa.

14 Disuruhnyalah membawa lembu jantan korban penghapus dosa, lalu Harun dan anak-anaknya meletakkan tangannya ke atas kepala lembu jantan korban penghapus dosa itu.
15 Lembu itu disembelih, lalu Musa mengambil darahnya, kemudian dengan jarinya dibubuhnyalah darah itu pada tanduk-tanduk mezbah sekelilingnya, dan dengan demikian disucikannyalah mezbah itu dari dosa; darah selebihnya dituangkannya pada bagian bawah mezbah. Dengan demikian dikuduskannya mezbah itu dan diadakannya pendamaian baginya.


UNTUK KORBAN BERUPA DOMBA

Keluaran 29:15-16
15 Kemudian haruslah kauambil domba jantan yang satu, lalu haruslah Harun dan anak-anaknya meletakkan tangannya ke atas kepala domba jantan itu.
16 Haruslah kausembelih domba jantan itu dan kauambillah darahnya dan kausiramkan pada mezbah sekelilingnya.

Itulah korban penebus salah yang merupakan Hukum yang harus ditaati oleh umat Israel pada masa Perjanjian Lama.

Tetapi mengapa orang Kristen tidak melakukan ritual Korban Penebus Salah seperti yang dilakukan oleh umat Israel kala itu?

Di dalam kepercayaan Kristiani, ritual korban penebus salah menggunakan binatang korban tidak dilakukan, sebab Yesus Kristus sudah menjadi Korban Penebus Dosa yang sempurna, yang melebihi binatang-binatang korban seperti lembu, domba maupun kambing.

Oleh karena Yesus (Mesias) harus menjadi Korban Penebus Dosa itulah, maka Yesus harus mati di kayu salib.

Kesengsaraan Yesus, penghinaan yang harus diterima Yesus, penolakan banyak orang terhadap Yesus sampai pada kematian Yesus yang menjalani hukuman mati, semua itu merupakan rencana Allah, yang ditulis dalam Kitab Nabi Yesaya, sebagai berikut:

NUBUATAN TENTANG KESENGSARAAN DAN KEMATIAN MESIAS

Yesaya 53:1-12
1 Siapakah yang percaya kepada berita yang kami dengar, dan kepada siapakah tangan kekuasaan TUHAN dinyatakan?
2 Sebagai taruk ia tumbuh di hadapan TUHAN dan sebagai tunas dari tanah kering. Ia tidak tampan dan semaraknya pun tidak ada sehingga kita memandang dia, dan rupa pun tidak, sehingga kita menginginkannya.
3 Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kita pun dia tidak masuk hitungan.
4 Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah.
5 Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.
6 Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian.
7 Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya.
8 Sesudah penahanan dan penghukuman ia terambil, dan tentang nasibnya siapakah yang memikirkannya? Sungguh, ia terputus dari negeri orang-orang hidup, dan karena pemberontakan umat-Ku ia kena tulah.
9 Orang menempatkan kuburnya di antara orang-orang fasik, dan dalam matinya ia ada di antara penjahat-penjahat, sekalipun ia tidak berbuat kekerasan dan tipu tidak ada dalam mulutnya.
10 Tetapi TUHAN berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan. Apabila ia menyerahkan dirinya sebagai korban penebus salah, ia akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut, dan kehendak TUHAN akan terlaksana olehnya.
11 Sesudah kesusahan jiwanya ia akan melihat terang dan menjadi puas; dan hamba-Ku itu, sebagai orang yang benar, akan membenarkan banyak orang oleh hikmatnya, dan kejahatan mereka dia pikul.
12 Sebab itu Aku akan membagikan kepadanya orang-orang besar sebagai rampasan, dan ia akan memperoleh orang-orang kuat sebagai jarahan, yaitu sebagai ganti karena ia telah menyerahkan nyawanya ke dalam maut dan karena ia terhitung di antara pemberontak-pemberontak, sekalipun ia menanggung dosa banyak orang dan berdoa untuk pemberontak-pemberontak.

Isi pokok nubuatan tentang Mesias yang harus digenapi Yesus pada ayat-ayat di atas sebagai berikut:

Mesias harus dihina dan dihindari orang, penuh kesengsaraan, biasa menderita kesakitan, dan biasa diabaikan orang (ayat 3).

Mesias harus mengalami kesakitan fisik melalui aniaya fisik, yang dijalani-Nya dalam kesengsaraan, dengan tujuan: memikul sakit penyakit kita orang percaya (ayat 4). Sementara banyak orang mengira bahwa Yesus itu berdosa, makanya diberi tulah atau hukuman Allah, itulah sangkaan banyak orang mengenai Yesus.

Sebagai akibat dari penyiksaan fisik yang diterima Yesus, yang muncul dalam bentuk bilur-bilur di permukaan kulit Yesus, supaya orang percaya dapat mengalami kesembuhan dari sakit penyakit dengan iman kepada bilur-bilur Yesus (ayat 5).

Mesias harus menerima "upah kejahatan" kita semua, yang berjalan menurut jalannya sendiri-sendiri, artinya kita yang berbuat dosa karena tidak taat kepada peruntah TUHAN. Yesus harus menggenapinya, dengan menjalani hukuman tersebut (ayat 6).

Mesias akan dianiaya, tetapi Dia akan membiarkan diri-Nya menerima penganiayaan atau penindasan itu (ayat 7).

Mesias akan mati setelah semua kesengsaraan itu. Frase yang menyatakan kematian Mesias adalah ini: "
"Sesudah penahanan dan penghukuman ia terambil", dan " ia terputus dari negeri orang-orang hidup" (ayat 8).

Dalam kematian-Nya, Mesias ada di antara penjahat-penjahat (ayat 9). Ini digenapi Yesus karena Dia disalibkan di antara dua orang penjahat di kanan kiri-Nya.

Mesias akan menyerahkan diri-Nya sebagai korban penebus salah (ayat 10).

Mesias akan menyerahkan diri-Nya kepada maut, artinya: mati, dan Dia akan menanggung dosa banyak orang (ayat 12).

Itulah ketetapan-ketetapan Allah yang harus dijalani oleh Mesias, yang kemudian digenapi oleh Yesus Kristus. Oleh sebab itu, kematian Yesus ketika disalib adalah sesuatu yang PASTI, tepat seperti rencana Allah.

PENEBUSAN DOSA MENGGUNAKAN METODE SUBSTITUSI

Jika kita membaca dengan teliti Kitab Suci (Kitab Musa dan Kitab Para Nabi) , maka kita akan sampai pada kesimpulan bahwa pada umumnya tidak ada pengampunan yang GRATIS, artinya: jika Tuhan mengampuni dosa seseorang, itu karena orang itu telah mengakui dosanya, bertobat, lalu melakukan Korban Penebus Salah, yang di masa Perjanjian Lama dilakukan dengan penyembelihan kambing domba atau lembu, dan di masa Perjanjian Baru, maka Korban Penebus Salah itu SUDAH DIJALANI oleh Yesus Kristus di kayu salib. Bagian kita sekarang tinggal mempercayai saja karya Yesus Kristus, lalu melakukan segenap pengajaran Tuhan Yesus Kristus untuk hidup saling mengasihi, saling MENGAMPUNI, saling membantu dalam berbagai kesulitan. Maka dengan hidup taat kepada pengajaran Yesus Kristus, dan dengan PERCAYA bahwa Yesus Kristus adalah Mesias yang SUDAH menjalani hukuman dan menjadi Korban Penebus Dosa kita, maka PASTI semua dosa kita akan diampuni oleh Allah, persis seperti aturan Hukum taurat.

Fenomena yang menarik dalam penebusan dosa adalah metode penggantian atau substitusi.

Di era perjanjian Lama, seperti yang sudah diuraikan di atas, jika seorang MANUSIA berbuat salah, maka untuk memperoleh PENGAMPUNAN harus ada SESUATU yang menjalani hukuman sebagai akibat dosa itu, yaitu kambing, domba atau lembu yang HARUS MATI,........

Seperti itulah yang ditetapkan oleh Allah. manusia yang berdosa, tetapi binatang yang kena getahnya. tetapi - sekali lagi - seperti itulah peraturan yang ditetapkan oleh Tuhan Allah. Itulah konsep substitusi dalam hal penebusan dosa.

Lalu di era Perjanjian Baru, Yesus adalah substitusi bagi penebusan dosa manusia, tepat seperti aturan Taurat.

Demikianlah, tanpa penebusan tidak ada pengampunan, seperti itulah yang diajarkan oleh Kitab Taurat yang diberikan oleh TUHAN Allah melalui Nabi Musa, dan Yesus telah datang sebagai Anak Domba Allah yang memikul dosa manusia, supaya barangsiapa percaya kepada-Nya akan memperoleh PENEBUSAN DOSA, serta menerima hidup kekal.

Shalom, shalom, shalom.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar