Kamis, 24 April 2014

Guru Besar Al Quran Syaifuddin Ibrohim masuk Kristen

Ini adalah tranksrip kesaksian Syaifuddi Ibrohim, Guru Besar Al Zaytun Masuk kristen.
Saifuddin Ibrahim 1Gak pernah terbayangkan, terpikirkan oleh saya, saya bersaksi menjadi orang Kristen, apalagi ceramah, kotbah di mimbar seperti ini.

Gak pernah terbayangkan.

Saya orang Bima; orang Bima itu nggak ada orang Kristen. Kalau ada orang Kristen, itu pendatang. Di Bima itu hanya ada lima gereja, gak pernah nambah-nambah. Mereka semua muslim. Dari kecil saya sudah dididik, dilatih oleh orangtua saya, untuk menjadi tokoh, dibesarkan seperti singa membesarkan anaknya. Dididik, dilatih, belajar Kitab Suci, ngaji. Mama saya, nenek saya, guru di rumah itu. Sebelum tamat SD, saya baca kitab Perjanjian Baru. Kalau ada ayat-ayat yang menyenangkan hati saya, saya baca dengan keras. Lalu mama saya tau.

“Kamu baca apa”

“Ini mah.”

Saya perlihatkan Perjanjian Baru itu, kemudian dia tau, itu kitab Injil.

“Nanti kamu menjadi orang Kristen nak?”

“Enggak mah. Nggak mungkin saya jadi orang Kristen.”
Karena bapak saya itu haji, dan pendiri Muhamadiyah di kota Bima.

“Nanti kamu masuk Kristen”

“Catat mah. Saya berjanji kepada mama: Saya akan menjadi pembela Islam paling berani”.

Tamat SD penasaran, SMP penasaran, di mana sekolah ini yang mengajarkan Alkitab? Karena Al Quran waktu saya kecil, belum ada terjemahannya. Di kampung saya itu belum kenal. Yang saya ingat hanya satu, alquran terjemahan Prof Dr Muhamad Yunus orang Aceh, tetapi sudah berpisah-pisah, halaman satu dengan lainnya. Itu punya bapak saya. Tamat SMA, saya selesai SMA Muhamadiyah, Bima, saya beroleh beasiswa dari pimpinan pusat Muhammadiyah untuk menjadi kader, dan saya kuliah di Solo, semua biaya, Muhammadiyah yang nanggung, sampai selesai. Barulah saya tau, ternyata yang membayar SPP saya adalah Tuhan Yesus.

Selesai kuliah di sini, lalu saya mengajar di Jepara, langsung jadi pimpinan di SMA Muhammadiyah, saya sering dakwah, masuk desa, kampung, setelah itu ada seorang wanita berbaju merah, yang lewat di depan saya. Saya tanya sama yang jemput saya:

“Itu masih gadis yah?”

“Masih”

“Bisa diatur nggak?”

“Bisa”

Tiga hari kemudian saya lamar, eh, diterima…

Lahirlah tiga anak, lelaki semua, dari isteri saya. Yang baju putih itu saya kasih nama: Fitri Khomeini; yang baju biru itu saya kasih nama: Saddam Husein; yang baju merah itu saya kasih nama: Muammar Khadaffi.
Waktu saya kasih nama itu saya punya maksud,… apa yang berkecamuk di otak saya: saya ingin menjadikan anak-anak saya teroris besar. Saddam Hussein itu teroris besar. Saya benci dengan orang Kristen, saya ingin matiin semua.

Yesaya 42:6 “Aku ini, TUHAN, telah memanggil engkau untuk maksud penyelamatan,..”

Saya diselamatkan, karena Dia pegang tangan saya. Bahkan Dia menjadikan kita semua: anak-anak janji. Kita semua anak-anak perjanjian. Jadi kalau kita hiduo hari ini, karena kemurahan Tuhan. Kalau saya tidak terima Yesus Kristus, saya mati konyol. Mati sia-sia, dan hidup saya sia-sia.

Setelah saya mengajar di Jepara, terakhir saya mengajar di sebuah pesantren terbesar di Indonesia, Al Zaytun Indramayu. Luas lahannya 1200 ha, muridnya 11.000, karyawan 3000, guru-guru 800 orang. Saya kepala humas di pesantren itu. Bagian saya lakukan lobby-lobby, UUD, ujung-ujungnya duit. Ketemu orang-orang kaya. Karena pesantren ini sudah 3,5 triliun uang masuk di dalamnya. Sehari kalau masak beras itu 5 ton; sayur 5 ton; buah-buahan 5 ton, Tempe 2 ton, ikan 2 ton, jadi makanan di sana ton-tonan.

Semua murid harus dikasih makanan yang bergizi. Dikasih 3000 kalori setiap hari. Supaya apa? Supaya laki-laki tingginya 185 cm. Perempuan tingginya 170 cm, kalau kita kawinkan tingginya 2 meter. Seperti di Alkitab. Goliath itu orangnya tinggi besar. Dengan cara apa? Kasih makan yang banyak.

Saya bilang sama isteri saya: habiskan semua uang saya untuk makan anak-anak saya. Saddam Hussein sekarang tingginya 185 cm, 10 cm di atas tinggi saya. Itu dikasih gizi yang bagus. Jangan makan bubur…Maka laki-laki harus cari uang sebanyak-banyaknya untuk makan anak-anak,… itu cita-cita saya.
Saya mengajar al quran, tafsir, sejarah Islam, hadits, di pesantren ini. Kalau saya itung-itung, review kembali, semua cara saya ambil keputusan saya terima Yesus, jadi orang Kristen, tapi itulah yang terjadi.

Amrozi bom bali, iman saya goncang. Di sana manusia boleh membunuh manusia lain karena perbedaan keyakinan. Tetapi injil berkata: “Kalau kamu ditempeleng pipi kanan, kasih yang kiri”. Di sana boleh membunuh manusia lain karena perbedaan keyakinan. Nanti ada ahlinya, dia master hadits, nanti akan bersaksi turunan nabi. Kenapa dia terima Yesus.

Saudara-saudara, saya masih di pesantren ini. Gedung besar yang tengah ini gedung Jenderal besar haji Muhammad Soeharto, dan ini adalah masjid yang mampu menampung 150.000 jemaat. Tujuh lantai. Basement nya bisa menampung 1000 mobil parkir. Aneh kalau saya jadi orang Kristen. Tetapi firman tadi indah, sangat indah.

Terakhir saudara-saudara, November 2005, saya didatangi oleh The Gideons International ke pesantren saya. Gideon itu adalah organisasi Kristen yang membagi Alkitab ke seluruh dunia, dan sudah membagi cuma-cuma 1,8 milyard Alkitab setelah 100 tahun berdiri organisasi itu. Ini foto tatkala saya menerima The Gideon International, hari itu saya terima 1400 Alkitab camp Cirebon dan camp Jakarta, yang di depan itu adalah sekarang saya panggil “ayah”, chinese Cirebon, karena di rumah dialah saya terima Yesus Kristus.

Saudara-saudara, hari itu mereka pulang, walaupun saya sudah perlihatkan semua fasilitas di pesantren itu. Di sana gak ada murid cuci pakaian. Sudah ada laundry yang mampu mencuci 12.000 potong sekali cuci. Murid tinggal main, makan, tidur, main, belajar, maka, tidur. Gak boleh masak, sudah ada kitchen set yang menyiapkan seluruh makanan bagi mereka. Ada bakery, yang mampu membuat roti 35.000 potong roti sehari untuk anak-anak, karena mereka harus minum susu 1 liter sehari. Orang yang minum susu 1 liter sehari, itu paru-parunya besar, dan bersih. Tapi kalau orang Indonesia paru-parunya kecil, napas aja gak bisa, sakit asthma, mana bisa orang asthma itu sabar. Maka supaya paru-paru besar an bersih, anak harus selalu dikasih susu segar. Lihat Amerika, Eropa, Australia, itu orangnya sabar. Belanda itu bangsa yang sabar, sampai 350 th sabar menjajah Indonesia.

Saudara-saudara, mereka pulang, dan hari itu belum terjadi apa-apa terhadap saya. Goncangan itu terjadi tatkala orang yang serah terima Alkitab ini datang lagi membawa undangan natalan bersama di Cirebon. Tetapi pada hari mestinya saya datang ke Cirebon untuk hadir dalam natalan itu, oleh pimpinan saya, bukan saya yang diutus; orang lain yang diutus. Sehingga hari itu saya bertugas sebagaimana biasanya, saya laporkan kepada pimpinan saya: bla, bla, bla… Selesai laporan, tiba-tiba kepala humas bilang begini, eh, kepala Rumah Sakit bilang begini kepada saya: Katanya ustadz Syaifuddin Ibrohim yang datang natalan bersama. Belum saya jawab dijawab oleh pimpinan saya: “Kalau ustadz Syaifuddin Ibrohim yang datang natalan bersama, nanti pulang jadi pendeta Abraham”, katanya. Nubuatan, hehe…

Jadi ternyata ada nubuat; dia bernubuat menyusahkan dia, tapi enak di saya.

Saudara-saudara, saya tinggalkan, setelah selesai laporan kepada beliau, saya tutup pintu dan itulah malam terakhir saya bertemu dengan dia. Saya kembali ke kantor saya di sebelah pojok gedung itu. Saya tertekan oleh satu kalimat: saya harus menjadi orang Kristen…

Mana mungkin saya jadi orang Kristen?

Wong saya ini kyai, ustadz. Kok menjadi Kristen? Gak, enggak. Saya lawan kata-kata itu. Saya lawan terus. Saya nggak akan jadi orang Kristen. Tetapi sehari, dua hari, empat hari kemudian, kacau balau. Saya tinggalkan itu pesantren, saya pulang ke rumah saya. Sehari di rumah nggak balik lagi. Seminggu nggak balik lagi; sebulan nggak balik lagi. Kacau balau.

Saya telepon orang yang saya panggil “ayah” chinese tadi. Say “hello” kepada beliau.

“Pak, bapak masih ingat saya nggak?”

“Masih”

“Bisa ketemu nggak?”

“O boleh”

“Kapan?”

“Kapan saja boleh”

Oh, enak suara orang ini.

“Besok!”, kata saya.

Besoknya saya ke rumah dia. Rindu, udah sebulan lebih gak ketemu dia. Rindu, seperti ayah sendiri. Dia punya dua anak lelaki, tapi tak sedekat aku dengan dia. Saya kemaren di Cieulengsi, dia berkata: saya rindu sama kamu. Hari itu kami ketemuan, saya dan “ayah” saya. Kami hanya berwisata kuliner. Rencana saya sudah bulat: saya mau menyatakan keinginan saya untuk masuk Kristen, tapi hingga jam 10 malam, saat dia pulang dari hotel tempat saya menginap, saya belum juga menyampaikan maksud saya itu.

(bersambung)

12 komentar:

  1. Segala sesuatu adalah kuasa Allah, apabila Allah telah menyesatkan maka tak seorangpun yg dpt memberi petunjuk, apabila Allah telah memberi petunjuk maka tak seorangpun yg mampu menyesatkannya. Biarpun dia hapal Al Quran tapi Allah menghendaki kesesatan padanya maka kafirlah dia. Syaitan paling jago baca Al Quran tapi Allah menghendakinya sesat..maka syaitan menjadi mahluk yg sesat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haahh..bukannya setan klo baca Quran bisa terbakar..?

      Hapus
  2. Bohong cerita baca perjanjian baru itu, kalau ada kitab injil, pasti dibakar oleh bpknya, apalagi tokoh muhamadyah, saya yg dari kecil bertetangga dgn gereja fan rumah pastor gsk pernah gereja membagi kitab injil, mereka gak berani. Kau udin masuk kristen itu krn iming duit n pingin terkenal, nyatanys dah jadi selebriti sekarang, puas?, cuma jangan memfitnah, jangan menghina nabi Muhammad. Berani gak datang ke Bima fgn menghujat nabi

    BalasHapus
  3. Bohong cerita baca perjanjian baru itu, kalau ada kitab injil, pasti dibakar oleh bpknya, apalagi tokoh muhamadyah, saya yg dari kecil bertetangga dgn gereja fan rumah pastor gsk pernah gereja membagi kitab injil, mereka gak berani. Kau udin masuk kristen itu krn iming duit n pingin terkenal, nyatanys dah jadi selebriti sekarang, puas?, cuma jangan memfitnah, jangan menghina nabi Muhammad. Berani gak datang ke Bima fgn menghujat nabi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Justru alkitab digunakan buat mencari kelemahan kaum nasrani..kan" makanya dia punya wktu kecil.. sprtinya beliau sdh menemukan pintu hidayahnya...

      Hapus
  4. Contoh nyata orang masuk perangkap setan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setan itu : suka iri & dengki, suka membunuh, suka cabul, suka mencuri & merampas, licik & picik, suka berdusta, suka fitnah, rakus, biadab... bener gk bro..?

      Hapus
  5. Contoh nyata orang masuk perangkap setan

    BalasHapus
  6. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  7. Biar kekal di neraka bersama setan

    BalasHapus
  8. Tuhan iyu bapa , bapa itu roh kudus. Maka ketika yesus di salib berkatalah dia "eli eli lama sabakhtani" bahasa ibrani yg artinya "Allah Allah mengapa kau meninggalkanku" pikir sejenak lalu yesus berseru kpd siapa ? Kpd diriny sendiri ? Lalu yesus bicara sendiri ? Allah yg dimaksud itu siapa ? Dia sendiri ? Sungguh Islam itu hanya untuk kaum yang berfikir .

    BalasHapus